Praktek Dhamma di Masa PSBB

Puja Bakti Online
Vihara Sasana Subhasita
Minggu, 17 Mei 2020
Sharing Dhamma: Rm. Alvin S. Purnama
Tema Dhamma: Praktek Dhamma di Masa PSBB
Penulis & Editor: Lij Lij
Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x)
Arōgyā paramā lābhā
Santuṭṭhi paramaṃ dhanaṃ
Vissāsa paramā ñāti
Nibbānaṃ paramaṃ sukhaṃ
(Dhammpada XV : 204)
Kesehatan adalah keuntungan yang paling besar.
Kepuasan adalah kekayaan yang paling berharga.
Kepercayaan adalah saudara yang paling baik.
Nibbāna adalah kebahagiaan tertinggi.
Seperti yang kita ketahui bersama bahwa masa PSBB di Tangerang Raya – Banten masih diperpanjang sampai dengan 31 Mei 2020. Praktis segala macam kegiatan terkena dampaknya.
Lalu apa yang harus kita dilakukan sebagai umat Buddha agar tetap dalam praktek Dhamma di masa PSBB ini?
PSBB – Pembatasan Sosial Berskala Besar meliputi pembatasan-pembatasan antara lain:
1. Pembatasan kegiatan keagamaan
Salah satu yang kita rasakan saat ini adalah pelaksanaan Pujabakti yang tidak biasa yaitu Pujabakti Online. Kegiatan Meditasi pun di lakukan di rumah masing-masing dengan panduan online streaming. Demikian hal nya dengan ceramah Dhamma juga dilakukan dengan online.
2. Pembatasan kegiatan di tempat dan fasilitas umum
Pembatasan aktivitas sosial yang melibatkan tempat dan fasilitas umum dilakukan dengan cara pembatasan jumlah orang (maksimal 5 orang) dan pengaturan jarak interaksi (physical distancing). Kegiatan di tempat / fasilitas umum ini diantaranya resepsi atau kegiatan sejenisnya.
3. Pembatasan kegiatan sosial dan budaya
PSBB menerapkan pelarangan dan pembatasan semua aktivitas kegiatan sosial dan budaya yang biasanya dipenuhi kerumunan yang rentan dengan penyebaran COVID-19. Termasuk di dalamnya adalah kegiatan konser musik, acara silaturahmi, dan sejenisnya.
4. Pembatasan moda transportasi
Pengurangan jam operasional angkutan umum seperti MRT, Kereta Api, dan angkutan sejenisnya. Demikian pula dengan kendaraan pribadi yang hanya dapat mengangkut setengah dari kapasitasnya sesuai ketentuan yang ditetapkan.
5. Pembatasan kegiatan lainnya khusus terkait aspek pertahanan dan keamanan
Kegiatan yang melibatkan polisi atau tentara misalnya untuk Latihan Bersama juga ditiadakan.
Kelima aspek inilah yang dikenakan pembatasan dalam masa PSBB; sedangkan fasilitas / layanan penting bagi masyarakat seperti : pasar, layanan medis, bahan bakar minyak, toko yang berhubungan dengan bahan pangan dan kebutuhan pokok, komunikasi, keuangan; mendapat pengecualian.
Transpostasi umum yang beroperasi harus memperhatikan jumlah penumpang dan menjaga jarak.
Pembatasan-pembatasan ini ditetapkan pemerintah dengan tujuan untuk mencegah penularan Virus Corona (Covid-19). Demikian pula kita umat Buddha sebagai warga negara yang baik tentu harus mengikuti dan mematuhi aturan pemerintah. Selain itu kita juga perlu memperhatikan dan menjaga diri kita sendiri agar tidak tertular virus tersebut antara lain dengan cara:
1. Sebelum melindungi orang lain, kita harus melindungi diri sendiri
2. Meminimalkan resiko terinfeksi virus corona dengan cara rajin cuci tangan
3. Batuk atau bersin pada siku yang terlipat
4. Gunakan masker di tempat umum
5. Hindari menyentuh mata, hidung dan mulut
6. Hindari berada di tempat-tempat yang ramai
7. Hindari kontak dekat dengan pasien virus corona
Sebelum melindung orang lain, kita harus melindungi diri sendiri seperti yang diajarkan Sang Buddha pada Sedaka Sutta – The Bamboo Acrobat (Sutta Nipata 47:19 yang merupakan bagian dari Khuddaka Nikāya dalam Sutta Pitaka)
Sebagaimana asisten Medakathalika berkata kepada Gurunya: “Saya akan menjaga diri saya sendiri”, begitu pula para Bhikkhu; kalian seyogianya mempraktikkan Sati. Kalian (juga) seyogianya mempraktikkan Sati (dengan mengatakan) “saya akan menjaga orang lain”.
Dengan menjaga diri sendiri, kita menjaga orang lain. Dengan menjaga orang lain, kita menjaga diri kita sendiri.
Bagaimana kita menjaga orang lain dengan menjaga diri kita sendiri?
Adalah dengan mempraktikkan Sati yaitu dengan mengembangkan perhatian benar secara terus menerus. Menyadari sepenuhnya segala apapun yang kita lakukan.
Bagaimana kita menjaga diri sendiri dengan menjaga orang lain?
Adalah dengan Khanti yaitu kesabaran dengan tidak menyakiti, mengembangkan cinta kasih (metta) dan peduli dengan orang lain.
Lalu bagaimana kita sebagai umat Buddha mempraktekkan Dhamma di masa PSBB ini?
1. Berpedoman kepada ajuran pemerintah untuk selalu menjaga physical distancing terutama di tempat umum, menghindari jabat-tangan ataupun bersentuhan, seminimal mungkin menyentuh mulut, hidung dan mata, serta sering-sering mencuci tangan; kita hendaknya melakukan dengan penuh kesadaran sehingga pedoman tersebut menjadi ‘kebiasaan baru’ bagi kita untuk hidup lebih sehat.
2. Mengembangkan batin yang baik
Adalah dengan membaca Paritta setiap malam terutama Karaniya Metta Sutta dan Ratana Sutta yang diakhiri dengan bermeditasi untuk membersihkan batin. Ketenangan batin dan pikiran positif akan sangat bermanfaat guna memperkuat daya tahan tubuh.
3. Kembangkanlah lingkungan yang baik
Saat ini, lingkungan terbaik adalah di rumah kita sendiri. Stay at home; mengerjakan kegiatan kita di rumah mulai dari olahraga, bekerja, dan beribadah di rumah.
4. Perbanyak perbuatan baik
Dengan berbagi kepada sesama terutama mereka yang terdampak covid-19 sehingga kita dapat mengkondisikan agar kamma-kamma baik yang sudah kita tanam untuk berbuah sedangkan kamma-kamma buruk tidak sempat berbuah.
5. Makanlah makanan bergizi
Jaga asupan makanan yang sehat dan bernutrisi tinggi sehingga menunjang kesehatan jasmani kita.
Demikian yang dapat di tuliskan kembali. Mohon maaf jika ada kesalahan pendengaran dan pemahaman.
Semoga bermanfaat.
Sabbe sattā bhavantu sukhitattā.
Semoga semua makhluk berbahagia.
Sādhu, sādhu, sādhu.
Related Postview all
Berbagi Itu Indah dan Membuat Semua Bahagia
Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x) Pagi ini kita bersama-sama menjalani Puja dengan cara yang istimewa, berbeda dari biasa karena kita semua tidak ada bersama di ruang ... [Selengkapnya]
Dhammadesana Waisak 2564 BE / 2020 YM. Bhikkhu Cittanando Mahathera
Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x) Detik-detik Waisak tahun ini yaitu pada Kamis, 7 Mei 2020 tepatnya pukul 17:44:51 WIB kita sambut dengan sangat sederhana. Tidak ... [Selengkapnya]
Pohon Kekotoran Batin
Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x) "Kiccho manussapatilābho, Kiccham maccana jîvitam. Kiccham saddhammasavanam, Kiccho Buddhānam uppādo" "Sungguh sulit untuk ... [Selengkapnya]
Kamma dan Tumimbal Lahir
Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa (3x) "Yâdisam labhate bîjam tâdisam labhate phalam. Kalyânakârî ca kalyânam ... [Selengkapnya]
Menanami Hati Dengan Bunga
Hati kita ibarat taman. Seperti layaknya taman ditumbuhi bunga-bunga yang indah, rumput liar dan benalu. Bunga yang indah adalah kualitas hati kita yang baik (seperti: keyakinan kita ... [Selengkapnya]