Menghitung Potensi Diri dari Shio dikaitkan dengan Dhamma
Puja Bakti Umum
Vihara Sasana Subhasita
Minggu, 20 Januari 2019
Sharing Dhamma: Rm. Ruby Santamoko
Tema Dhamma:
Menghitung Potensi Diri dari Shio dikaitkan dengan Dhamma
(Tahun Babi Prediksi dan Keberuntungan)
Orang Tionghoa sangat konsen terhadap ramalan keberuntungan, nasib baik dan nasib buruk dari shio seseorang. Sejak jaman Dinasti Hwang Di (Kaisar Kuning) dimana 90% bangsa Han yang mayoritas adalah petani menggunakan ilmu metrologi perhitungan untuk menghitung potensi diri.
Dalam ANGUTTARA NIKAYA IV.61 manusia umumnya menginginkan 4 hal yaitu:
1. Kekayaan
2. Kedudukan sosial (kemasyuran)
3. Kesehatan
4. Kebahagiaan setelah kematian
Menurut filsafat cina kuno, ada beberapa faktor penentu Keberuntungan:
1. Ming (nasib) – ditentukan sejak lahir
Melihat waktu kelahiran (jam, tanggal, bulan, tahun).
2. Yun (keberuntungan) – yang berfluktuasi dengan waktu yang dapat diprediksi.
Prediksi menggunakan kalender lunar.
Ada pepatah cina mengatakan bahwa:
1000 langkah akan diawali oleh 1 langkah; jika langkah awal salah maka 1000 langkah pasti salah!
3. Feng sui (lingkungan) – yang dapat dimanipulasi untuk mencapai tingkat yang diperbolehkan dalam nasib dan peruntungan kita.
Lahan yang subur akan mudah untuk ditanami sedangkan lahan tandus pasti akan sulit.
4. Dao de (sifat dan kebajikan) – yang membawa kita dalam kamma baik.
Perilaku patut dan diliputi kebajikan tentu merupakan berkah.
5. Du shu (usaha dan pendidikan) – perbanyak pengalaman hidup melalui pendidikan.
Pendidikan adalah sangat perlu untuk mendukung keberuntungan.
Jika kita telaah lebih lanjut, faktor keberuntungan yang dikemukakan dalam filsafat cina kuno tersebut telah diajarkan oleh Guru Agung kita dalam MANGALA SUTTA (Sutta tentang Berkah).
Belajar pada filosofi tanaman:
agar tanaman dapat tumbuh dengan subur, ia membutuhkan tanah yang subur (Ti), cahaya matahari (Thien) yang cukup, dan manusia (Ren) yang merawatnya.
Demikian pula manusia dalam menjalani kehidupannya juga ditentukan oleh 3 faktor yaitu:
1. Thien – Langit
Timing kelahiran kita terkait dengan ‘bekal’ masa lalu kita.
2. Ti – Tanah
Fengshui / kondisi lingkungan alam sekitar kita.
3. Ren – Manusia
Usaha kita sebagai manusia dalam bertindak dan berusaha.
Ke-3 faktor ini dikaitkan dengan unsur Yin-Yang (Negatif – Positif) mempunyai 5 unsur elemen pendukung yaitu logam, air, kayu, api dan tanah menghasilkan total 10 kombinasi.
YIN – YANG
1. Cabang Langit
@ 5 unsur x 2 (Yin & Yang) = 10 kombinasi
- Logam (+) (-) -> tahun kelahiran digit terakhir 0-1
- Tanah (+) (-) -> tahun kelahiran digit terakhir 8-9
- Air (+) (-) -> tahun kelahiran digit terakhir 2-3
- Kayu (+) (-) -> tahun kelahiran digit terakhir 4-5
- Api (+) (-) -> tahun kelahiran digit terakhir 6-7
Ke-5 elemen memiliki 3 hubungan satu sama lainnya, yaitu : menghasilkan, melemahkan, dan menghancurkan.
Menghasilkan:
-> Logam menghasilkan Air; Air menghasilkan Kayu; Kayu menghasilkan Api, Api menghasilkan Tanah, Tanah menghasilkan Logam.
Melemahkan:
-> Logam melemahkan Tanah, Tanah melemahkan Api, Api melemahkan Kayu, Kayu melemahkan Air, Air melemahkan Logam
Menghancurkan:
-> Logam menghancurkan Kayu, Kayu menghancurkan Tanah, Tanah menghancurkan Air, Air menghancurkan Api, Api menghancurkan Logam
5 unsur dikaitkan dengan kesehatan:
• Logam : paru-paru, usus besar
• Tanah : limpa, lambung
• Air : ginjal, kandung kemih
• Kayu : hati, kandung empedu
• Api : jantung, usus halus
5 unsur dikaitkan dengan arah :
• Timur / Tenggara – warna hijau – unsur Kayu.
• Selatan – warna merah – unsur Api.
• Timur Laut / Barat Daya – warna kuning / coklat – unsur Tanah.
• Barat / Barat Laut – warna Putih – unsur Logam.
• Utara – warna Biru / Hitam – unsur Air.
2. Cabang Bumi
12 shio -> tikus (+), kerbau (-),macan (+), kelinci (-), naga (+), ular (-), kuda (+),kambing (-), monyet (+), ayam (-), anjing (+), babi (-)
Masing-masing shio memiliki sifat dasar positif dan negatif.
Hubungan interaktif antar shio dikelompokkan menjadi:
2.1. SAN HE/ Segitiga Harmonis
- Segitiga Air: Tikus - Naga - Monyet
- Segitiga Logam: Kerbau - Ular - Ayam
- Segitiga Kayu: Babi - Kelinci - Kambing
- Segitiga Api: Macan - Kuda - Anjing
2.2. LIU HE / 6 Penggabungan Harmonis
- Tikus – Kerbau: praktisi & perencana yang baik.
- Ayam – Naga: rasa percaya diri & insting bisnis.
- Babi – Macan: bisa bekerja sama & lebih optimis.
- Monyet – Ular: feeling & kecerdikan semakin meningkat.
- Anjing – Kelinci: melahirkan pikiran & semangat yang dinamis.
- Kambing – Kuda: lebih obyektif dan perencana yang baik.
2.3. XING / Hubungan Hukuman
- Kambing x Anjing: tidak berbudi – sengketa keluarga.
- Anjing x Kerbau: sengketa dengan saudara.
- Kerbau x Kambing: banyak halangan dengan pekerjaan.
- Macan x Ular: adu kuat – saling melukai.
- Macan x Monyet: emosional, mudah baik dan mudah putus.
- Monyet x Ular: walaupun baik tidak mengenal budi.
- Tikus x Kelinci: hubungan tidak hormat – tidak mengenal budi.
- Naga x Naga; Babi x Babi; Ayam x Ayam; Kuda x Kuda: konflik intern – perang dingin / perang batin.
2.4. LIU HAI / Hubungan 6 Bahaya
- Tikus X Kambing; Kerbau X Kuda; Macan X Ular; Kelinci X Naga; Monyet X Babi; Ayam X Anjing
2.5. LIU PO / Hubungan 6 Perusakan
- Tikus X Ayam; Kerbau X Naga; Macan X Babi; Kelinci X Kuda; Monyet X Ular; Kambing X Anjing
2.6. LIU CHIONG / Hubungan 6 Bertabrakan
- Tikus X Kuda; Kerbau X Kambing; Macan X Monyet; Kelinci X Ayam; Naga X Anjingi; Ular X Babi
Peringkat keberuntungan shio di tahun 2019 / Tahun Babi Tanah:
Shio yang mengalami kemajuan:
Macan, Kelinci, Naga, Kambing
Shio yang lumayan lebih baik:
Kerbau, Anjing, Ayam
Shio yang cukup baik:
Tikus, Kuda
Shio yang chiong kecil:
Macan, Monyet, Babi
Shio yang chiong besar: ULAR
3. Cabang Manusia
Ditentukan oleh jam kelahiran, tanggal, bulan & tahun kelahiran untuk menentukan “ba zi” / berat tulang / nasib.
Ilmu dasar dari ngo heng pe ji yaitu ilmu yang mempelajari garis hidup berdasarkan kelahiran dan 5 unsur elemen.
Ngo heng artinya 5 unsur elemen;
Pe ji artinya waktu kelahiran (jam, tanggal, bulan, tahun).
Menurut Buddha Dhamma dalam Sutta Nipata 136:
" Seseorang tidaklah hina karena kelahiran, tidak juga kelahiran menjadikan seseorang Mulia..
Perbuatanlah yang membuat orang menjadi hina, Perbuatan pula yang membuat orang menjadi Mulia..”
Ada 4 hal yang dapat menghasilkan kebahagiaan dalam Kehidupan Saat ini (Duniawi) - Angguttara Nikaya – Vyagghapajja Sutta :
1. Utthanasampada : rajin, bersemangat dan terampil dalam mengerjakan apa saja, serta produktif.
2. Arakkhasampada : pandai menjaga penghasilannya, cara kerjanya, dan produktivitasnya.
3. Kalyanamitta : mencari pergaulan yang baik, memiliki sahabat yang baik, terpelajar, bermoral.
4. Samajivikata : harus dapat hidup dengan batas-batas kemampuannya.
Realita kehidupan adalah : Anicca – Dukkha – Anatta
Dalam Agama Buddha tidak mengenal nasib.
Hidup adalah Perubahan, Hidup adalah Pilihan, Hidup adalah Kesempatan.
Pergunakanlah hidup ini dengan Bijak.
Semoga bermanfaat
Dirangkum oleh: Lij Lij
Related Postview all
Saringan Pikiran, Landasan Indriya dan Keakuan
Memulai sesuatu yang mungkin belum pernah dilakukan melalui sebuah tulisan bukanlah sesuatu yang mudah, apalagi mengenai yang memang tidak kasat mata namun benar-benar nyata ada dalam ... [Selengkapnya]
Jadilah Pulau Bagi Dirimu Sendiri
Kebijaksanaan & pendewasaan diri dapat diraih lewat pelatihan diri di tempat yang sunyi, bukan di tempat yang hiruk-pikuk dunia gemerlap. Namun anak muda pada masa sekarang ini lebih ... [Selengkapnya]
Mengenali Diri Sendiri Untuk Hidup Bahagia
Namo tassa bhagavato arahato sammāsambuddhassa. (3x) Apa yang dicari oleh manusia??KEBAHAGIAAN Mengapa manusia tidak bahagia??1. Ada "sesuatu" yang membuat tidak bahagiaDiantaranya: ... [Selengkapnya]
Ibuku Pejuangku
Ibuku Pejuangku; semua dari kita pasti setuju bukan? Karena memang Ibu kitalah yang berjuang dengan hidupnya ketika melahirkan kita. Peranan keluarga dalam pertumbuhan anak diantaranya ... [Selengkapnya]
Dimanakah Kemelekatan itu Berada?
Ketika seorang pemburu pergi berburu kera dengan membuat jebakan kera berupa tongkat yang ditancapkan ke tanah kemudian diikatkan batok dengan lubang sebesar tangan kera. Batok kelapa ... [Selengkapnya]